Pelaku Bom di Seluruh Dunia Hingga Bangil adalah Wahabi



JAKARTA – Ibrahim Eissa seorang wartawan senior di Mesir, mengeluarkan kritikan pedas kepada para ulama Saudi yang telah meracuni pemikiran kaum muslimin dengan ideologi ekstrimnya. Dia juga menegaskan bahwa ideologi sesat Wahabi adalah sumber terorisme di dunia.
Kantor berita Al-Alam News mengutip sebuah program televisi satelit Mesir dalam sebuah acara bersama “Ibrahim Eissa” menyatakan, “Ulama Saudi sedang meracuni pemikiran kaum muslimin dengan fatwa-fatwa takfirinya”.
Dia juga meminta para Sheikh “pembuat fatwa takfiri” diseret ke pengadilan, dan mengungkapkan, “Para teroris dan ekstrimis telah diadili dan dieksekusi mati, sementara tidak ada satupun dari para ulama Wahabi yang meracuni pemikiran mereka ditangkap dan diadili”.
Eissa juga mengatakan, “semua teroris yang melakukan bom bunuh diri adalah Salafi Wahabi”.
Ibrahim Eissa juga mengatakan “Para ulama Wahabi mengatakan Syiah, Sunni adalah kafir, orang-orang yang tertipu dengan fatwa ini pun melakukan serangan bom bunuh diri. Namun, tiba-tiba para ulama Wahabi ramai-ramai mengecam serangan bom bunuh diri itu. Padahal mereka-lah yang telah merancuni pemikiran orang-orang itu hingga mendorong mereka melakukan aksi teroris. Jujur, para ulama Wahabi lebih kejam dari pelaku teror itu sendiri.”
Dia juga menambahkan, “Para teroris yang telah teracuni oleh pemikiran Wahabi, mereka melakukan serangan bom bunuh diri di salah satu Masjid yang sedang menyelenggarakan shalat Jum’at di Arab Saudi. Anehnya, kerajaan Saudi langsung mengutuk serangan itu. Padahal mereka-lah yang telah menghidupkan para ulama Wahabi untuk terus memproduksi fatwa-fatwa “Pengkafiran”. Seharusnya mereka-lah yang diseret ke pengadilan karena telah meracuni pemikiran para pemuda Saudi dan muslimin di dunia”.
“Saudi dan para ulama Wahabi adalah penyebab kehancuran umat manusia. Maka yang harus diperangi adalah para ulama penghasut itu dan pemikirannya bukan teroris yang telah tertipu, karena teroris terlahir dari pemikiran itu”, katanya.
PBNU: Semua Teroris di Republik ini Adalah Wahabi
Di sisi lain, Ketum PBNU mengingatkan kepada Kapolri supaya memantau beberapa pondok pesantren di Indonesia yang menjadi penyebar paham radikalisme yang selangkah lagi menjadi gerakan terorisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
KH.Said Aqil Siradj berani memastikan bahwa pelaku teroris lokal adalah keluaran pesantren wahabi. Contohnya pelaku bom bunuh diri di Polresta Cirebon, Saifuddin, adalah alumni dari Pesantren As-Sunnah di Desa Kali Tanjung, Kecamatan Graksan, Cirebon Selatan.
Kemudian pelaku bom hotel Ritz Charton, Syarifufin, dari Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat, juga keluaran As-Sunnah. Dan direktur pesantren itu bernama Salim Bajri Yusuf Ba’itsa.
Selain itu, Ahmadd Yusuf dari Cirebon Timur, pelaku bom Gereka Bethel di Solo, juga keluaran pesantren Wahabi. Kemudian yang mati di Jalan Thamrin Jakarta itu semua alumni dari pesantren beraliran Wahabi seperti Bahrun Naim, Afifi dari Subang, Dian Ali dari Tegal, Muazzam dari Desa Kedung Wungu, Kecamatan Karang Ampel, Indramayu.
Senada dengan  KH.Said Aqil Siradj, Sam Aliano mengatakan bahwa otak bom surabaya adalah Wahabi. Bahkan yang terbaru peristiwa ledakan bom di Bangil, juga dari kaum cingkrang dan janggot.
Menurut saksi yang tidak mau disebutkan namanya, istri pelaku pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Persis Bangil Pasuruan. Sementara pelaku berinisial AB dan Istri adalah mantu dan anak salah satu pengajar di Ponpes Persis. [ARN].

*Sumber* : https://arrahmahnews.com/2018/07/06/pelaku-bom-di-seluruh-dunia-hingga-bangil-adalah-wahabi/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Toleransi dalam Islam Terhadap Bangsa Indonesia yang Majemuk

Ekstremis Perempuan Ciptakan Tantangan Tersendiri

Hadang Radikalisme, LDNU Jember Gelar Silaturahim Lintas Masjid