Ini Sebab Ujaran Kebencian dan Propaganda Khilafah Banjiri Medsos


Hafiz, NU Online | Ahad, 20 Januari 2019 12:30
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas mengatakan bahwa kelompok intoleran dan kelompok pengusung khilafah melakukan propaganda yang tidak henti-hentinya di media sosial. Mereka bahkan membuat dan menyebarkan konten-konten provokatif yang tidak lagi mengindahkan norma-norma dan akhlak Islam.

Demikian disampaikan H Robikin Emhas dalam penutupan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Gelombang Kedua Zona DKI Jakarta di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Sabtu (19/1) malam.

“Kelompok di luar kita menetapkan Indonesia sebagai darul kufri, medan perang. Mereka merasa demikian. Karena medan perang mereka melakukan segala cara meski melanggar ajaran Islam sendiri dengan dalih taktik dan propaganda perang,” kata H Robikin di hadapan sedikitnya 300 peserta MKNU.

Ia mengatakan bahwa mereka tidak henti-hentinya menyebarkan ujaran kebencian, hujatan, fitnah, hoaks, sentimen SARA dalam berbagai bentuk produk di media sosial. Mereka menghina amaliah warga NU, menanamkan kebencian terhadap sesama anak bangsa, mendelegitimasi dasar negara Indonesia.

“Apakah kita merasa Indonesia sebagai darul kufri dan medan perang? Ulama NU dengan tegas mengatakan bahwa Indonesia adalah darus salam. Tetapi mereka ini sedikit dan tidak berani angkat senjata. Coba cek medsos. Apakah mereka tidak sengaja? Mereka terstruktur dan terorganisir,” kata H Robikin.

Ia mengajak warga NU untuk meningkatkan dakwah Islam sesuai ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah di medsos. Tetapi ia berpesan agar warga NU jangan pernah meninggalkan akhlak. Ia mengimbau warga NU untuk melakukan amar makruf bil makruf dan nahi mungkar bil makruf.

Menurutnya, dai NU harus berbeda dari ustadz-ustadz pengusung khilafah dan kelompok pendukung intoleransi. Para ustadz NU harus mengutamakan akhlak sebagaimana teladan yang diberikan oleh Rasulullah SAW.

“Mereka menganggap bahwa bahwa Indonesia sekarang adalah darul kufri atau medan perang karenanya boleh melakukan khidah atau tipu muslihat. Biarkan saja. Itu mereka. Kita tidak boleh seperti mereka karena kita adalah ahlul haq yang menjaga wasathiyah (ummatan wasathan) atau kemoderatan sebagaimana amanah dalam Al-Quran kepada Rasulullah,” kata H Robikin. (Alhafiz K)

 Sumber :
http://www.nu.or.id/post/read/101669/ini-sebab-ujaran-kebencian-dan-propaganda-khilafah-banjiri-medsos
#muslimsejati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Toleransi dalam Islam Terhadap Bangsa Indonesia yang Majemuk

Ekstremis Perempuan Ciptakan Tantangan Tersendiri

Antara Hoax dan Terorisme